Manikmati Masalah

Masalah merupakan sebuah siklus. Siklus yang tentunya hanya berubah dari sudut pandang asas kebermanfaatan dari kondisi yang dialami oleh manusia. Masalah bukan untuk diselesaikan, karena sehebat apapun sesorang, dia tidak akan mampu menyelesaikan masalah. Masalah itu untuk dinikmati, dan cara menikmatinya adalah dengan mencari masalah baru yang orang kenal dengan nama solusi. 

Solusi bukanlah sebuah cara untuk menyelesaikan masalah, tetapi solusi adalah masalah baru yang ditimbulkan dari upaya manusia dalam menikmati masalah sebelumnya. Yang penting untuk diperhatikan adalah sebelum menentukan sebuah solusi harus dikaji secara sistematis dan hasil kajian dalam hitungan matematisnya menunjukkan bahwa solusi tersebut memiliki asas manfaat yang lebih besar daripada mudaratnya karena dalam setiap solusi akan selalu ada masalah baru yang dikenal sebagai mudarat atas perubahan tindakan manusia.

Jangan berkeinginan agar sebuah masalah selesai, namun berkeinginalah agar solusi tiba pada waktu yang sesuai. 
Jika malam semakin kelam, itu tandanya fajar agar segera tiba.
Jika tali semakin keras terentang, itu tandanya tali akan segera putus.
Jika masalah semakin keras menghimpit, itu tandanya solusi akan segera tiba.

Dalam perjalanan kita akan selalu menemui persimpangan dimana ada jalan lurus kedepan dan arah ke kiri ataupun ke kanan. Pilih dengan bijak, jangan berfikir untuk diam, namun yang pasti jangan coba untuk mundur selangkah sekalipun karena waktu tidak pernah berdiam apalagi mundur.

Lebih Dari Itu

Sungguh bukan karena sebuah janji,
Tapi lebih dari itu.
Sungguh bukan karena sebuah ucapan,
Tapi lebih dari itu.
Sungguh bukan karena sebuah keinginan,
Tapi lebih dari itu.

Percayalah ...,
Sungguh ada yang lebih dari itu.
Yakinlah ...,
Sungguh ada yang lebih dari itu.

Ada yang lebih ...,
Lebih dari sekedar janji,
Lebih dari sekedar ucapan,
Lebih dari sekedar keinginan,

Percayalah ..., 
Itu bukan takdir,
Yakinlah ...,
Itu bukan takdir,

Lebih dari segalanya,
Itulah Ketetapan Tuhan Untukmu
Berselubung rahasia
Berbalut misteri
Berbungkus aturan

Menulis Takdir

Menjamu Iblis dengan baik dalam pikiran,

Membiarkan Malikat tetap bertakhta dalam hati,

Sejenak menyelami telaga waktu agar sadar diri,


Mencoba menentang keinginan pikiran,

Belajar melawan kemauan hati,

Memaksakan menulis takdir sendiri,


Indera hanya memberi makna keberadaan,

Pikiran hanya memberi makna kebenaran,

Hati hanya memberi makna kebaikan,


Ada dalam batasan indera, tidak dipastikan memuat kebenaran dan kebaikan,

Benar dalam tinjauan pikiran, tidak dipastikan mememuat kebaikan,

Baik dalam takaran hati, sudah dipastikan memuat keberadaan dan kebenaran.


Abai & Penyesalan

Kadang kita abai pada sebuah hal, 
Karena kita merasa bahwa hal itu tidak penting,
Atau mungkin karena hal itu tidak kita perlukan saat ini. 

Setiap hal ..., 

Sekecil apapun, 
Hal yang tidak berharga, 
Atau bahkan hal yang tidak penting sama sekali, 
Akan selalu terjadi karena sebuah alasan yang kita tidak tahu. 

Akan ada saatnya kita faham, 
Bahwa setiap hal itu punya nilai, 
Bahkan tak ternilai karena sangat berharga bagi kita, 

Tapi ..., 
Mungkin akan kita alami, 
Ketika hal itu tidak lagi ada, 

Karna ..., 
Jika bukan hal itu yang meninggalkan kita, 
Maka kita yang akan meninggalkannya. 

Abai ..., 
Pada akhirnya membawa kita pada sebuah titik,
Titik yang manusia kenali sebagai penyesalan.

Tentangmu

Kadang memiliki kegilaan yang pantas, tapi entah kegilaan itu benar atau hanya sebatas keinginan yang belum terwujud.

Entah apa yang berbeda denganmu hingga tempurung kepalaku seakan hanya mengingat segala hal tentangmu. 

Akan tetap seperti ini hingga semua jelas apa yang akan menjadi akhirnya.

Optimisme & Keyakinan

Optimisme bukanlah keyakinan berlebih

Optimisme adalah ukuran sekaligus batasan kemampuan bukan kemauan

Karena kemauan kadang kala melampui kemampuan yang mebatasi optimisme

Kadang kala kita lupa bahwa optimisme tidak hadir begitu saja

Kadang kala kita lupa bahwa optimisme bertahan karena keyakinan

Kadang kala kita lupa bahwa keyakinan tidak hadir begitu saja

Kadang kala kita lupa bahwa keyakinan bertahan karena kita sadar bahwa ada Tuhan Yang Maha Atas Segalanya


Engkaulah Alasannya

Disemua jalan dalam hidupku, kutemukan banyak hal keliru. 

Hingga engkau memberiku jalan untuk menjauh dari segala kekeliruanku.

Engkaulah alasannya....
Kuserahkan segala kepercayaanku...
Kuberikan segala harapanku...

Ya....
Engkaulah alasannya...
Bukan hanya sebagai pilihan...
Tetapi lebih dari itu...

Engkaulah alasannya...
Alasan bagiku untuk hidup lebih dari apa yang seharusnya.

Manikmati Masalah

Masalah merupakan sebuah siklus. Siklus yang tentunya hanya berubah dari sudut pandang asas kebermanfaatan dari kondisi yang dialami oleh ma...