Taubat Menghapus Dosa Atau Tidak ?
Setiap manusia biasa dalam kehidupannya hampir bisa dipastikan pernah
berbuat dosa baik itu dosa kecil maupun dosa besar. Dosa secara sederhana
adalah perbuatan menyimpang dari aturan Tuhan (Rule of Good) yang dilakukan oleh sesorang manusia. Perbuatan
menyimpang yang dimaksud adalah segala bentuk perbuatan yang bertentangan
dengan Al-Quraan dan Al-Haditz menurut ajaran Islam dan bertentangan dengan
Al-Kitab (kitab suci menurut ajaran agama yang lain).
Dalam ajaran Islam terdapat konsep Taubat yang secara sederhana
diartikan sebagai peristiwa kesadaran manusia atas perbuatan dosa yang
dilakukan dan pengucapan janji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan
tersebut atas kesadarannya. Beberapa orang berpendapat bahwa taubat pada
dasarnya akan menghapus dosa manusia yang telah dilakukan sebelumnya. Penyataan
tersebut perlu di jelaskan secara detail bahwa dalam ajaran Islam taubat yang
dimaksud adalah Taubatan Nasuhah (taubat
yang sungguh-sungguh).
Pada hakikatnya, taubat ataupun Taubatan
Nasuhah (taubat yang sungguh-sungguh) tidak bertujuan untuk menghapus dosa
manusia, akan tetetapi taubat hanya memberikan kesempatan kepada setiap manusia
untuk menyadari segala bentuk kesalahan atau perbuatan dosa yang pernah
dilakukan. Hal ini memberikan penjelasan bahwa secara sederhana dosa yang
pernah dilakukan oleh setiap manusia tetap tercatat pada catatan malaikat yang
menjaga manusia. Jika dikaitkan dengan konsep duniawi pada era modern, malaikat
yang mencatat dosa tidak memiliki penghapus (an
eraser) atau type ex untuk
menghapus dosa-dosa yang telah dicatatnya.
Konsep taubat secara implicit
digambarkan dengan pepatah “Kemarau satu
tahun terhapus oleh hujan sehari” artinya
jika dipandang dengan kasat mata taubat membawa kedamaian secara spontanitas
namun hal yang telah terjadi sebelumnya tetap dirasakan konsekwensinya secara
duniawi dan akan tetap dijalani konsekwensinya di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar