Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Lebih Dari Itu

Sungguh bukan karena sebuah janji,
Tapi lebih dari itu.
Sungguh bukan karena sebuah ucapan,
Tapi lebih dari itu.
Sungguh bukan karena sebuah keinginan,
Tapi lebih dari itu.

Percayalah ...,
Sungguh ada yang lebih dari itu.
Yakinlah ...,
Sungguh ada yang lebih dari itu.

Ada yang lebih ...,
Lebih dari sekedar janji,
Lebih dari sekedar ucapan,
Lebih dari sekedar keinginan,

Percayalah ..., 
Itu bukan takdir,
Yakinlah ...,
Itu bukan takdir,

Lebih dari segalanya,
Itulah Ketetapan Tuhan Untukmu
Berselubung rahasia
Berbalut misteri
Berbungkus aturan

Menulis Takdir

Menjamu Iblis dengan baik dalam pikiran,

Membiarkan Malikat tetap bertakhta dalam hati,

Sejenak menyelami telaga waktu agar sadar diri,


Mencoba menentang keinginan pikiran,

Belajar melawan kemauan hati,

Memaksakan menulis takdir sendiri,


Indera hanya memberi makna keberadaan,

Pikiran hanya memberi makna kebenaran,

Hati hanya memberi makna kebaikan,


Ada dalam batasan indera, tidak dipastikan memuat kebenaran dan kebaikan,

Benar dalam tinjauan pikiran, tidak dipastikan mememuat kebaikan,

Baik dalam takaran hati, sudah dipastikan memuat keberadaan dan kebenaran.


Abai & Penyesalan

Kadang kita abai pada sebuah hal, 
Karena kita merasa bahwa hal itu tidak penting,
Atau mungkin karena hal itu tidak kita perlukan saat ini. 

Setiap hal ..., 

Sekecil apapun, 
Hal yang tidak berharga, 
Atau bahkan hal yang tidak penting sama sekali, 
Akan selalu terjadi karena sebuah alasan yang kita tidak tahu. 

Akan ada saatnya kita faham, 
Bahwa setiap hal itu punya nilai, 
Bahkan tak ternilai karena sangat berharga bagi kita, 

Tapi ..., 
Mungkin akan kita alami, 
Ketika hal itu tidak lagi ada, 

Karna ..., 
Jika bukan hal itu yang meninggalkan kita, 
Maka kita yang akan meninggalkannya. 

Abai ..., 
Pada akhirnya membawa kita pada sebuah titik,
Titik yang manusia kenali sebagai penyesalan.

Tentangmu

Kadang memiliki kegilaan yang pantas, tapi entah kegilaan itu benar atau hanya sebatas keinginan yang belum terwujud.

Entah apa yang berbeda denganmu hingga tempurung kepalaku seakan hanya mengingat segala hal tentangmu. 

Akan tetap seperti ini hingga semua jelas apa yang akan menjadi akhirnya.

Engkaulah Alasannya

Disemua jalan dalam hidupku, kutemukan banyak hal keliru. 

Hingga engkau memberiku jalan untuk menjauh dari segala kekeliruanku.

Engkaulah alasannya....
Kuserahkan segala kepercayaanku...
Kuberikan segala harapanku...

Ya....
Engkaulah alasannya...
Bukan hanya sebagai pilihan...
Tetapi lebih dari itu...

Engkaulah alasannya...
Alasan bagiku untuk hidup lebih dari apa yang seharusnya.

Surga Dunia

Terbesit dipikiran bahwa selama ini aku belum paham benar apa itu derita. 
Aku jadi tahu ternyata banyak orang menderita tanpa alasan, hanya rasa dan keterbatasan yang berteriak, padahal aku sering mendengar bahwa rasa takut akan lebih buruk daripada ketakutan itu sendiri. 
Lagipula aku ingin tahu: Apa itu kenyamanan dan kesenangan ?
Benarkah surga dunia itu ada ? 
Jika ia, bagaimana bentuknya ? 
Istri tujuh, uang trilyunan, rumah megah, perempuan cantik dan molek yang selalu disekelilingmu, keliling dunia, atau menjadi raja bangsat di sebuah negara ? 
Apa itu cukup ? 
Jika belum ! 
Maka apa yang ingin kau tahu tentang surga dunia itu sebenarnya tidak berbentuk. 

Arti Hadirku Untukmu

 Aku tidak berharap lebih dari apapun yang kulakukan untukmu.

Membayangkan engkau tersenyum sudah sangat cukup bagiku.

Membuat engkau bahagia tanpa menuntut agar engkau tahu cara membuatku bahagia.

Jika hadirku tidaklah penting, maka ingatkan aku untuk tidak mengganggu.

Jika hadirku tidaklah diharapkan, maka ingatkan aku untuk tidak bertahan.

Aku mungkin hanya menjadi bagian kusut dari benang kehidupan yang engkau rajut.

Jika semua hal itu adalah kesalahan, ingatkan aku untuk memohon maaf sebelum aku kehabisan waktu.

Aku telah melupakan banyak hal dalam hidupku. Tapi tidak satu halpun yang aku lupa tentangmu. 

Terima kasih telah memberiku waktu menikmati sedikit dari keindahan senyummu. Terima kasih telah memberiku waktu mengenal dan memahami dirimu. Bahkan terima kasihku tidaklah cukup atas perubahan hidupku karenamu. 


Keyakinan Sebuah Keputusan

Hingga hari ini ...
Keyakinanku masih tetap utuh.
Hingga hari ini ...
Ikhtiarku masih terus terjaga.

Aku hanya menampakkan wajah yang sama setiap saat.
Hingga kadang kala aku lupa akan apa yang seharusnya.
Masih ada yang kurang ...
Rasa sabar atau rasa syukur ???

Menghadapkan wajah pada Tuhan
Berharap menemukan sebuah celah meski hanya sebesar titik.
Lingkaran yang pada kenyataannya kubuat sendiri telah mengurungku.

Aku bisa saja mengubah lingkaran itu menjadi sebuah kotak
Tapai itu sama saja ....
Akan tetap mengurungku.

Resikonya terlalu besar ...
Masih menghitung hingga bisa membuat keputusan.
Keputusan dengan alasan yang bisa diterima oleh siapapun. 

Firman Tuhan

Yang kuragukan .....
Bukan permohonanan seorang Budak,
Bukan permintaan seorang Teman,
Bukan perintah seorang Panglima,
Bukan titah seorang Raja,
Bukan sabda seorang Nabi,

Tapi ..... Firman Tuhan ....

Budak memohon aku kabulkan,
Teman meminta aku berikan,
Panglima memerintah aku kerjakan,
Raja bertitah aku laksanakan,
Nabi bersabda aku yakini,

Tapi ..... Firman Tuhan mau kupakan ????

(Bulukumba, Maret 2013. 03:13)

Manikmati Masalah

Masalah merupakan sebuah siklus. Siklus yang tentunya hanya berubah dari sudut pandang asas kebermanfaatan dari kondisi yang dialami oleh ma...